Inovasi Masakan Rendang yang Diminati orang Jerman
Buna Rendang (Burger Nasi Goreng Rasa Rendang) Salah satu binaan dari Inkubator Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah berhasil membuka 4 cabang usaha mereka di Surabaya. Kini Buna Rendang yang sudah memiliki omzet senilai 40 juta untuk perbulannya sudah mampu memberikan lapangan pekerjaan kepada Sembilan orang masyarakat sekitarnya, sekaligus menyabet juara 1 penghargaan IPB Bisnis Plan Competition pada akhir september 2012 yang lalu dari Institut Pertanian Bogor (IPB)
Kompetisi tersebut juga diikuti oleh tim-tim PTN ternama di seluruh Indonesia seperti UI, UGM, ITB dan juga IPB. Ide awal dari pembuatan burger nasi rendang (Buna Rendang) telah mengispirasikan bahwa masakan rendang merupakan makanan no 1 di dunia, berdaasrkan dari survei para pemerhati stasiun berita CNN, yang telah dimuat di situs CNNGo, pada September 2011 silam, tutur kepada Licom.
Digagas dan dikelola oleh 5 mahasiswa asal ITS dari berbagai jurusan, Diantaranya ialah Rian Kurniawan (General Manajer, jurusan Teknik Mesin), Richard Wacju Wijaya (Accounting, jurusan D3 Teknik Mesin) Rochman SP (Designer, jurusan Desain Produk), Ludianto Dwi Saputro (Operasional, jurusan D3 Teknik Mesin), serta Devid Indra (Admin dan IT, PENS). Buna Rendang merupakan salah satu usaha makanan padang cepat saji
“Tim ini memang sengaja saya bentuk terdiri dari berbagai jurusan dan level angkatan agar dapat menggunakan keahlian mereka masing-masing serta kekompakkan tim untuk menjalin kerjasama merajut bisnis bersama,” papar Rian selaku ketua dari tim bisnis.
Ternyata di Jerman masakan Rendang Indonesia sangat diminati dan memiliki daya jual, karena maakan ini sangat laku keras, menurutnya. Untuk itulah ia memiliki keinginan untuk memasyarakatkan Masakan rendang yang identik dengan Rendang ini dengan tampilan yang lebih modern dan juga lebih praktis dan ekonomis.
Tim kami pada Bulan Oktober ini berencana, akan membuka lagi 2 cabang sekaligus di Jakarta. Selain untuk pengembangan bisnis yang extra cepat, melalui pelatihan setiap bulannya oleh ITS dengan pembicara-pembicara dibidang wirausaha sendiri, kami juga berharab bisa mendapat dukungan maksimal di bidang marketing dan juga keuangan,” papar Rian.
Selain telah menjalin kerjasama mereka dengan Kementrian Koperasi Indonesia Inkubator ITS ini juga memfasilitasi mereka dengan mencarikan investor untuk pengembangan bisnis bagi mahasiswanya.
